December 30, 2009

Mudik dapat Meningkatkan Resiko Penggumpalan Darah

Ternyata aktivitas mudik menyimpan beberapa resiko. Hal ini disebabkan karena orang yang bepergian memiliki resiko hampir tiga kali lebih besar dari kondisi normal untuk terserang penggumpalan darah, dengan peningkatan terukur bagi setiap dua jam yang dihabiskan dengan duduk di mobil atau di kursi pesawat, demikian laporan beberapa peneliti.

Mereka mengatakan resiko itu cukup serius sehingga pantas untuk melakukan penelitian mengenai cara yang lebih baik menjaga kesehatan orang yang bepergian, meskipun tak cukup kuat untuk mensahkan tindakan memberikan penumpang pesawat obat anti-penggumpalan darah.

Dr. Divay Chandra dan rekannya di Harvard University di Boston secara khusus meneliti venous thromboembolism (VTE/perkembangan penggumpalan darah di dalam urat darah halus), biasanya di kaki.

Penggumpalan darah juga dapat mengakibatkan stroke dan serangan jantung ketika itu terjadi di pembuluh nadi tapi VTE dapat mengakibatkan kerusakan lokal atau mengalir ke jantung dan menewaskan manusia.Tim Chandra melakukan apa yang disebut meta analisis, mengumpulkan hasil dari banyak studi berbeda untuk melihat apa yang mereka temukan secara bersama.Mereka mendapati bahwa 14 studi yang melibatkan 4.000 pasien yang memenuhi kriteria mereka mengenai kualitas.

"Temuan kami memperlihatkan untuk pertama kali hubungan jelas antara bepergian dan VTE," tulis mereka di dalam laporan mereka, yang disiarkan di dalam jurnal Annals of Internal Medicine.

Perempuan yang sedang hamil atau meminum pil pencegah kehamilan dan yang bertubuh gemuk memiliki resiko sangat tinggi, kata mereka.Resiko penuh adalah satu kasus dalam setiap 4.600 perjalanan penerbangan, kata mereka. Mereka menyatakan bahwa sebagian studi tak memperlihatkan resiko penggumpalan darah tapi mengatakan cara studi mereka dilakukan dapat dipertanyakan.

"Temuan di dalam laporan ini menunjukkan bahwa, setidaknya di antara yang secara umum sehat, bahkan peningkatan tiga kali lipat resiko yang relatif tampaknya takkan menghasilkan resiko penuh yang cukup besar untuk mensahkan campur-tangan resiko yang lebih tinggi, seperti pemberian obat kunyah anti-penggumpalan darah selama perjalanan," tulis mereka.

Namun menjamin bahwa orang meminum tambahan cairan dan berdiri serta bergerak setiap dua jam atau lebih cukup bermanfaat, kata mereka."Di seluruh dunia, 2,5 miliar penumpang bepergian melalui udara saja pada 2010, yang mempertegas sangat banyak warga dunia menghadapi resiko kondisi serius ini," ungkap mereka.
Sumber : kapanlagi.com

No comments: