KONFLIK berasal dari bahasa Latin ‘Confligo’, yang terdiri dari dua kata, yakni ‘con’, yang berarti bersama-sama dan ‘fligo’, yang berarti pemogokan, penghancuran atau peremukan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1976 : 519), kata "konflik" berarti "pertentangan" atau "percekcokan". Konflik atau pertentangan bisa terjadi pada diri seseorang (konflik internal) ataupun di dalam kalangan yang lebih luas. Dalam organisasi istilahnya menjadi "konflik organisasi".
Ada suatu kesepakatan, bahwa konflik dilatarbelakangi oleh adanya ketidakcocokan atau perbedaan dalam hal nilai, tujuan, status, dan budaya. Secara rinci, konflik organisasi adalah situasi dimana terjadi pertentangan atau ketidaksesuaian antara dua orang (paling sedikit), atau dua pihak sehingga hubungan menjadi terganggu.
Konflik itu terjadi karena adanya tujuan yang berbeda baik antar individu maupun antar kelompok sosial yang ada, dengan demikian konflik melibatkan dua orang atau lebih individu, maupun individu dengan kelompok dan antar kelompok yang berupaya mencapai tujuannya. Tujuan yang ingin dicapai tersebut menjadi awal dari konflik yang terjadi, karena mereka merasa dihalang-halangi oleh pihak lain dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu Soerjono Soekanto menambahkan guna mencapai tujuan dengan cara menantang pihak lain dengan ancaman dan atau kekerasan.
Perlawanan dalam konflik sangat tergantung pada adu kekuatan antar mereka. Mereka yang memiliki berbagai sarana dan prasarana yang lebih baik ada kemungkinan besar memenangkannya.
Misalnya dalam pemilihan kepala daerah, hanya satu kepala daerah yang akan menang, agar dirinya menang dalam pemilihan tersebut masing-masing calon berupaya untuk menghentikan langkah calon kepala daerah saingannya. Jalan keluar yang digunakan (SOLUSI) biasanya dapat Melalui kampanye2, Pengobatan gratis, serta janji-janji dan upaya lain yang dapat mempengaruhi atau menarik perhatian masyarakat agar memilih dirinya.
itu merupakan salah satu contoh konflik sosial dengan pengambilan keputusan dan solusinya.
November 23, 2009
HUBUNGAN KONFLIK dengan KEPUTUSAN dan SOLUSI PENYELESAIANNYA
Konflik menurut DuBrin Sebagai Pertentangan, pengertian (1984 : 346), yang mengacu pada pertentangan antar individu, kelompok atau organisasi yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat yang saling menghalangi dalam pencapaian tujuan.
Konflik dapat saja terjadi tidak hanya karena kepentingan antar individu, keluarga dan antar kelompok sosial yang berbeda, melainkan banyak kepentingan yang bertentangan, sehingga mereka berupaya untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan mereka sendiri dan jelas berupaya untuk mengalahkan kepentingan dan kebutuhan orang lain.
oleh karenanya Solusi merupakan jalan yang terbaik untuk diambil, solusi merupakan suatu tindakan memilih dimana kita bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang terbaik dengan berbagai macam cara yang positif tentunya dan mendukung.
disini saya mengambil satu contoh konflik dengan karyawan dalam perusahaan/organisasi.
Jika saja ada salah satu karyawan anda, yang mengeluh karena kurangnya kerjasama antar rekan kerja yang selama ini anda bilang bagus yang disatu tugaskan dengannya, dengan penuh emosi si karyawan tersebut mengungkapkan kekecewaannya pada anda akan keluh kesah dengan rekan kerjanya. lalu meminta anda untuk segera melakukan tindakan ??
Berikut ini adalah langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi konflik antar karyawan.
1. Dengarkan kedua belah pihak.
Untuk memberikan solusi yang tepat sasaran,sebelumnya Anda harus tahu persoalan dari berbagai sisi. Dengarkan versi masalah dari tiap karyawan yang terlibat. Membiarkan mereka mengeluarkan pendapat dan perasaan, membantu menenangkan mereka agar lebih siap untuk berkompromi dan negosiasi.
2. Tunjukkan empati kepada kedua belah pihak.
Tunjukkan bahwa Anda mengerti situasi yang sedang terjadi. Hal ini tidak berarti Anda harus setuju dengan pendapat karyawan, tapi tunjukkan bahwa Anda memahami duduk persoalan.
3. Fokus pada masalah, bukan pada pribadi yang bermasalah.
Ingatkan dan jaga agar mereka tetap fokus pada masalah yang sedang dihadapi pada saat ini, tanpa mengaitkan masalah dengan hal-hal yang tidak relevan. Hal ini juga berlaku untuk diri Anda sebagai seorang pemimpin.
4. Tanyakan pendapat mereka.
Tanyakan apa menurut mereka yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Apakah mereka bersedia untuk mendiskusikan masalah mereka? Apakah mereka bersedia untuk melihat permasalahan dari sudut pandang orang lain? Apa solusi yang diusulkan dari masing-masing pihak?
5. Buat keputusan.
Setelah solusi didapat, buatlah keputusan yang jelas dan tegas, lalu tetap monitor situasi dan perkembangan pasca konflik.
6. Be a good sheperd.
Tuntun tiap pihak untuk mendapatkan consensus akan konflik mereka. Yakinkan mereka bahwa negosiasi dan kompromi adalah hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan win-win solution.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai pendapat, ialah bahwa konflik adalah suatu proses yang bermula dari konflik lama yang masih terpendam. Jika tidak diselesaikan akan semakin membesar dan membahayakan organisasi. Kemudian Untuk menyelesaikannya, Solusi lah yang tepat untuk diambil dalam membereskan suatu masalah. karena tanpa solusi masalah tidak akan selesai dan malah akan berakibat panjang untuk kedepannya baik dalam kehidupan sosial maupun dalam Organisasi/Perusahaan.
Konflik dapat saja terjadi tidak hanya karena kepentingan antar individu, keluarga dan antar kelompok sosial yang berbeda, melainkan banyak kepentingan yang bertentangan, sehingga mereka berupaya untuk memenuhi kepentingan dan kebutuhan mereka sendiri dan jelas berupaya untuk mengalahkan kepentingan dan kebutuhan orang lain.
oleh karenanya Solusi merupakan jalan yang terbaik untuk diambil, solusi merupakan suatu tindakan memilih dimana kita bisa menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang terbaik dengan berbagai macam cara yang positif tentunya dan mendukung.
disini saya mengambil satu contoh konflik dengan karyawan dalam perusahaan/organisasi.
Jika saja ada salah satu karyawan anda, yang mengeluh karena kurangnya kerjasama antar rekan kerja yang selama ini anda bilang bagus yang disatu tugaskan dengannya, dengan penuh emosi si karyawan tersebut mengungkapkan kekecewaannya pada anda akan keluh kesah dengan rekan kerjanya. lalu meminta anda untuk segera melakukan tindakan ??
Berikut ini adalah langkah yang dapat Anda ambil untuk mengatasi konflik antar karyawan.
1. Dengarkan kedua belah pihak.
Untuk memberikan solusi yang tepat sasaran,sebelumnya Anda harus tahu persoalan dari berbagai sisi. Dengarkan versi masalah dari tiap karyawan yang terlibat. Membiarkan mereka mengeluarkan pendapat dan perasaan, membantu menenangkan mereka agar lebih siap untuk berkompromi dan negosiasi.
2. Tunjukkan empati kepada kedua belah pihak.
Tunjukkan bahwa Anda mengerti situasi yang sedang terjadi. Hal ini tidak berarti Anda harus setuju dengan pendapat karyawan, tapi tunjukkan bahwa Anda memahami duduk persoalan.
3. Fokus pada masalah, bukan pada pribadi yang bermasalah.
Ingatkan dan jaga agar mereka tetap fokus pada masalah yang sedang dihadapi pada saat ini, tanpa mengaitkan masalah dengan hal-hal yang tidak relevan. Hal ini juga berlaku untuk diri Anda sebagai seorang pemimpin.
4. Tanyakan pendapat mereka.
Tanyakan apa menurut mereka yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Apakah mereka bersedia untuk mendiskusikan masalah mereka? Apakah mereka bersedia untuk melihat permasalahan dari sudut pandang orang lain? Apa solusi yang diusulkan dari masing-masing pihak?
5. Buat keputusan.
Setelah solusi didapat, buatlah keputusan yang jelas dan tegas, lalu tetap monitor situasi dan perkembangan pasca konflik.
6. Be a good sheperd.
Tuntun tiap pihak untuk mendapatkan consensus akan konflik mereka. Yakinkan mereka bahwa negosiasi dan kompromi adalah hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan win-win solution.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari berbagai pendapat, ialah bahwa konflik adalah suatu proses yang bermula dari konflik lama yang masih terpendam. Jika tidak diselesaikan akan semakin membesar dan membahayakan organisasi. Kemudian Untuk menyelesaikannya, Solusi lah yang tepat untuk diambil dalam membereskan suatu masalah. karena tanpa solusi masalah tidak akan selesai dan malah akan berakibat panjang untuk kedepannya baik dalam kehidupan sosial maupun dalam Organisasi/Perusahaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)