January 07, 2010

Eksperimen Berbasis Inkuiri Dan Eksperimen Berbasis Verifikasi

A. Eksperimen Berbasis Inkuiri

Eksperimen berbasis Inkuiri ini memiliki proses pembelajaran yang dicapai melalui suatu sistem pemikiran yang sistematis. Di dalam proses ini, siswa diharapkan dapat memahami dan terampil terhadap suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Sehingga peran guru dalam proses inkuri ini, tidak hanya memberikan teori saja, tetapi membantu dan membimbing siswanya agar bisa menemukan jawaban atas permasalah yang diberikan. Cara untuk mendapat jawaban tersebut siswa dapat merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data serta menarik sebuah kesimpulan.

Dalam proses inkuiri ini banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh diantaranya ;

• Untuk Mahasiswa :
 Mahasiswa dapat berpikir secara kritis dan sistematis.
 Meningkatkan keterampilan secara ilmiah.
 Meningkatkan keyakinan terhadap kemampuan diri mahasiswa dan minat belajar secara intrinsik
 Dapat mengkondisikan mahasiswa sebagai petualang dan penemu baru.
 Mahasiswa dapat lebih aktif dan berprestasi.
 Pembelajaran terintegrasi
 Belajar akan lebih tersa menyenangkan dan menantang
 Pola pikir dan tingkah laku mahasiswa (jujur, teliti, ulet dan kerjasama) secara tidak langsung akan terprogram menjadi suatu individu yang sangat cerdas.

• Untuk Dosen :
 Menjadi lebih kreatif.
 Terjalin kerjasama yang baik antara Mahasiswa dan Dosen.
 Akan sama-sama berkembang bersamaan dengan perkembangan mahasiswa.
 Dapat memahami teori dan konsep secara menyeluruh.

Namun prose eksperimen berbasis inkuiri tersebut memiliki beberapa kendala diantaranya sebagai berikut :
 Jika Dosen, tidak dapat dengan baik merumuskan teka-teki, atau pertanyaan kapada muridnya, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih bingung dan tidak terarah.
 Dosen tidak memahami secara keseluruhan proses eksperimen berbasis inkuiri tersebut sehingga mahasiswa tidak akan pernah memahami tujuan yang sesungguhnya.
 Adanya kelemahan pada siswa dalam melakukan eksperimen sehingga dosen sulit untuk mencapai pada tujuan yang dituju.
 Kurangnya alat bantu untuk melakukan proses eksperimen secara inkuiri.
 Harus memiliki waktu dan tenaga pendidik yang lebih banyak, kerena daram eksperimen berbasis inkuiri ini diperlukan interaksi yang penuh antara guru dan murid.


B. Eksperimen Berbasis Verifikasi

Eksperimen berbasis Verifikasi ini melakukan proses sebuah penelitian untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa terhadap teori atau konsep yang telah dosen berikan melalui suatu eksperimen, sehingga mahasiswa dapat mengerti dan memahami betul atas konsep dan teori tersebut.

Pada eksperimen berbasis verifikasi , dosen berperan menerangkan suatu teori, kemudian mahasiswa dapat mebuktikannya melalui sebuah eksperimen. Ketika mahasiswa melakukan eksperimen, mahasiswa akhirnya dapat menarik kesimpulan bahwa teori atau konsep tersbut sesuai atau tidak dengan percobaan.

Dalam eksperimen berbasis Verifikasi, banyak pula manfaat yang dapat diambil dinataranya yaitu :

• Untuk Mahasiswa
 Mahasiswa dapat membentuk kepribadian yang jujur, teliti, ulet dan cerdas
 Mahasiswa dapat berfikikir secara keritis terhadap eksperimen yang dilakukan.
 Mahasiswa dapat menjalin kerjasama bersama teman-temannya.
 Mahasiswa dapat memahami sebuah teori dan konsep dengan lebih mendalam.
 Meningkatkan keahlian Mahasiswa dalam bekerja secara ilmiah.

• Untuk Dosen
 Dosen dapat lebih kreatif dalam menerangkan suatu konsep dan teori terhadap mahasiswanya.
 Dosen lebih mengetahui kemampuan mahasiswa dalam kerja secara ilmiah.
 Dosen dapat memahami konsep dan teori lebih mendalam setelah para mahasiswa melakukan eksperimen.

Namun ada beberapa hal dalam eksperimen berbasis verifikasi ini yang dapat menjadi kelemahan, diantaranya:
 Tidak terbentuknya individu mahasiswa yang kreatif dan inovatif.
 Mahasiswa akan merasa lebih jenuh untuk melakukan eksperimen.
 kadang-kadang mahasiswa akan melakukan suatu kebohongan ketika mendapatkan hasil data yang tidak sesui dengan konsep.
 Mahasiswa tidak terlatih untuk berpikir secara sistematis.
 Mahasiswa tidak terlatih untuk mencoba hal yang lebih baru bagi mereka.
 Kurangnya iteraksi antar mahasiswa dengan dosen.

Sehingga, apabila dilihat deri keduanya akan lebih baik menggunakan eksperimen berbasis inkuiri karena pada dasarnya mahasiswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang, umumnya mahasiswa tertarik sesuatu yang baru bagi mereka, dan mahasiswa menyukai sebuah tantangan yang mengharuskan mereka menemukan suatu jawaban dengan cara memperaktekannya langsung, karena pembelajaran aktif menurut confusius adalah:

“Apa yang saya dengar saya lupa
Apa yang saya lihat saya ingat sedikit
Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, saya mulai mengerti
Apa yang saya lihat, dengar, diskusikan dan kerjakan saya dapat pengetahuan dan keterampilan “
Namun untuk ekperimen berbasis verifikasi pun tidak terlalu salah hanya saja kurang pas untuk para mahasiswa yang sedang berkembang, seharusnya ekperimen berbasis verifikasi tersebut dipakai oleh para ilmuan yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai suatu permasalahn dengan beracuan pada teori dan konsep dasar.
sumber : Organisasi.org

No comments: